Langsung ke konten utama

KKN 1.4

 .....di kesempatan kali ini. Meskipun begitu ada beberapa capaian yang mungkin jarang dicapai oleh orang lain. Bukan bermaskud sombong, hanya mengukur sejauh mana perkembangan kemampuan diri. Walau tak sesuai dengan target yang diberikan.
1.      Memimpin Yasinan
2.      Tinggal di pesantren selama 1 pekan, beda dengan yang pulang-pergi (rumah-sekolah)
3.      Mengajar dan berdiskusi dengan 2 siswa yang hendak mengikuti olimpiade matematika. Siswa yang diajarkan materi baru, bisa memahami dengan mudah.
4.      Berjalan kaki sejauh ±1,5 km dari kelas ke kelas
5.      Memiliki kesempatan untuk memberikan nasehat ke para santri

Adapun sedikit solusi dari permasalahan yang sedikit saya alami, mungkin dapat bermanfaat bagi mahasiswa generasi setelah saya (angkatan 2018 seterusnya) dengan tugas serupa dan kondisi yang hampir serupa.
1.      Jangan menganggap remeh suatu amanah. Itu merupakan benih kesombongan yang akan menghantar pada kekecewaan. Sebgaiamana definisi sombong, menolak kebenaran dan meremehkan manusia. Menganggap tugas KKN ringan, meremehkan dosen secara tidak langsung, mampu membuat KKN berjalan tidak terlalu lancar.
2.      Jangan anggap liburan sebagai liburan. Jika kau menganggapnya begitu, maka akan muncul rasa malas, bersantai-santai, menunda-nunda pekerjaan.
3.      Benar- benar diatur jadwal sebelum terjun ke lapangan. Pengaturan dijadwal untuk menghindari kejadian yang tidak bisa diprediksi. Setidaknya dengan penjadwalan, kita bisa melakukan berbagai macam opsi-opsi.
4.      Surat menyurat sangatlah penting. Ada beberapa lembaga yang menolak, sekalipun itu TPQ, jika akadnya tidak jelas. Sangatlah perlu, surat menyurat terkait pemberitahuan, maksud, tujuan dan lain sebagainya.
5.      Berlatih sebelum ditugaskan. Bisa jadi, meskipun tugas yang diberikan hanyalah sit in atau sekedar observasi, tidak menutup kemungkinan untuk dipersilahkan mengajar. Latihan itu penting, terutama materi materi yang telah lampau dipelajari ketika dibangku sekolah.
6.      Menjaga kesehatan fisik dan mental. Kesehatan fisik sangat penting berkaitan dengan stamina diri. Begitu juga dengan kesehatan mental, karena sakit mental (pikiran) mampu melebihi sakit fisik biasa.
7.      Melihat akreditasi sekolah dan usia sekolah. Hal ini sangat berpengaruh terhadap sistem sekolah yang telah ditetapkan. Biasanya sekolah yang masih muda dan baru, tidak memiliki sistem yang tepat. Perubahan sistem bisa saja terjadi. Jadwal itu fleksibel.
8.      Ibadah jangan ditinggalkan. Amalan-amalan sholeh jangan dihentikan. Hafalan Al Qur’an jangan dilupakan. Barangkali dengan berhentinya keiistiqomahan kita dalam beribadah dan beramal sholah berpengaruh terhadap keberkahan kegiatan yang dilakukan.
9.      Ketika sudah ber azzam jangan lupa bertawakkal. Jika kamu berazzam, bertawakkallah pada Allah.
Semoga dengan beberapa solusi yang diberikan mampu meminimalisir kejadian tak diingankan yang serupa. Semoga Allah mempermudah urusan teman-teman sekalian, Niatkan untuk Allah, Karena Allah dan sebaik baik kita (makhluqNya) merencanakan skenario, tetaplah Allah sebagai penentunya. Wallahu A’lam. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Islam dan Dasa Darma Pramuka

DASA DARMA PRAMUKA *kegiatan kemah pembaharu 2017* Dalam tulisan ini, sebagai mahasiswa STKIP Al Hikmah, calon guru pejuang abad 21. Guru yang kelak memiliki banyak kemampuan, salah satunya yakni yang akan dibahas berkaitan dengan “PRAMUKA”. Menjadi Guru yang pramuka, meskipun pramuka bukan berasal dari islam tidak menghalangi kita untuk senantiasa bersyukur akan ilmu.                 Jika terlibat dalam pramuka pasti mengenal “Dasa Darma”. Dasa darma memiliki 10 poin, yang akan saya bahas poin 1 hingga 5 saja, dengan mengintregasikannya kedalam nilai-nilai Islam. Tetap berpacu pada Al Qur’an dan Al Hadits, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: تَرَكْتُ فِيْكُمْ شَيْئَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّتِيْ “Aku tinggalkan untuk kalian dua hal, kalian tidak akan sesat selama berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur`an) dan Sunnahku...

Generasi Tiktok, Generasi Bobrok

Generasi Tiktok, Generasi Bobrok Tulisan seorang calon guru anti tiktok, ga suka tiktok, benci tiktok, dan ingin menyelamatkan generasi muda dari marabahaya tiktok . Tik Tok Aplikasi penuh candu macam rokok Dinikmati semua kalangan dan kelompok Tak peduli sekalipun ia lulusan pondok Tanpa malu, tanpa ragu, yang penting narsis dan nampak elok Ini semua terjadi akibat iman dan rasa malu yang mulai rontok Pantas jika Indonesia terus diolok olok Mari para pendidik bangkit tuk masa depan cerah di hari esok Mendidik generasi penerus hingga sukses dan cocok Cocok untuk menumbangkan musuh musuh Islam yang menyerbu secara keroyok Menyerang pemikiran kita supaya bengkok              Pecandu tiktok akan bobrok Jika para pendidik diam saja, itulah pendidik rosok . https://www.instagram.com/p/BkTlWTLnADr/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=1hvngxeaoh87r https://www.instagram.com/p/BkXTYkUlszu/?u...