Langsung ke konten utama

KKN 1.1




Penantian liburan merupakan momen yang dinanti oleh hampir semua pelajar, baik dari kalangan siswa maupun mahasiswa, terutama yang merasakan hidup berasrama (boarding). Momen liburan dijadikan sebagai sarana untuk berjumpa lagi dengan keluarga, saudara dan teman-teman lama. Pertemuan yang sangat dinantikan kini telah terwujud, khususnya bagi kami mahasiswa STKIP Al Hikmah Surabaya. Liburan kali ini akan kami warnai dengan warna yang berbeda, seandainya dulu ketika kami masih menjadi siswa, liburan yaa gitu gitu saja. Tiada tugas, penuh dengan refreshing. Bagiku secara pribadi dan teman teman satu angkatan, liburan kali ini merupakan liburan pertama. Liburan pertama dengan tugas yang Masya Allah luar biasa. Sit in class sesuai dengan prodi, membuka pembelajaran di sekolah asal, mencari calon mahasiswa, sosialisasi kampus, observasi kegiatan pramuka, mengajar baca Al Qur’an (ngaji) dan tugas lainnya yang linier dengan tujuan kampus, yakni Guru Pejuang Abad 21. Intinya, liburan kali ini merupakan KKN pertama di 2018, dan kampus mengangkat tema berupa “Mengabdi dan Mewarnai Negri dengan Akhlak yang Mulia”.
            Liburan kami awali dengan apel pagi, pemeriksaan asrama, kemudian pesan dari para dosen dan pimpinan. Satu per satu mahasiswa mulai berguguran pulang. Entah ke rumah sendiri, ke rumah saudara maupun ke rumah teman. Tujuan kami berbeda beda, tiap angkatanpun tugasnya beda-beda. Khusus angkatanku (Angkatan 2017) memiliki tugas yang seharusnya cukup ringan dibanding kating (kakak tingkat), akan tetapi jangan sekali-kali menganggap remeh tugas tersebut. Ada suatu hal yang saya alami, ketika kita menganggap remeh suatu hal, maka hal remeh tadi akan menjadi suatu hal yang rumit untuk diselesaikan. Jangan ditiru.  
            Kembali ke cerita KKN saya. Hari pertama setelah perpulangan, tepatnya hari ahad yang saya lakukan adalah beristirahat dengan tenang di rumah. Keesokan harinya hingga lusanya, urusan KTP harus diselesaikan. Satu tahun penantian merupakan waktu yang cukup panjang untuk pembuatan kartu identitas kecil sebagai Warga Negara. Walhasil, ternyata KTP belum bisa diambil, alias belum jadi. Lanjut ke hari keempat, seharusnya di hari itu merupakan langkah awal untuk melaksanakan tugas KKN 2018. Berangkat ke sekolah asal, tepatnya ke Pondok Pesantren tercinta, Pondok pesantren Al Ihsan di Kota Nganjuk. Hari rabu tidak jadi berangkat, karena belum siapnya beberapa hal. Alhamdulillah, hari kamis Allah mengizinkan saya untuk bernagkat dan sampai dengan selamat. Menaiki bis dari Bungurasih ke Pasar Baron (16.000), dari pasar baron saya rela jalan kaki ke pondok daripada harus menaiki bentor(becak montor) yang harganya tak bisa di tawar dan lebih mahal dari pada bis, yakni 20.000 bisa lebih. Jalan kaki menjadi alternatif, meskipun jarak yang ditempuh dengan langkah kaki ini menimbulkan banyak air bercucuran diseluruh tubuh. Hal ini dikarenakan beban yang harus dibawa untuk satu pekan melakukan pengabdian di Pondok Pesantren.

            Tempat yang pertama kali menjadi destinasi adalah villa qur’an milik pesantren. Tempat itu merupakan tempat adik kandungku menuntut ilmu dan menghafal kitab suci umat Islam, Al Qur’an. Villa Qur’an juga menjadi tempat sit in pertamaku. Tetapi sebelum sit in, laporan ke kepala SMA harus dilakukan terlabih dahulu, perjalananpun dilanjutkan setelah memberikan titipan dari ibu untuk adik. Langkah perjalanan kembali dilakukan, keringat semakin bercucuran, wajah yang berseri mulai terlihat kelelahan, kepanasan dirasakan. . . (bersambung)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Islam dan Dasa Darma Pramuka

DASA DARMA PRAMUKA *kegiatan kemah pembaharu 2017* Dalam tulisan ini, sebagai mahasiswa STKIP Al Hikmah, calon guru pejuang abad 21. Guru yang kelak memiliki banyak kemampuan, salah satunya yakni yang akan dibahas berkaitan dengan “PRAMUKA”. Menjadi Guru yang pramuka, meskipun pramuka bukan berasal dari islam tidak menghalangi kita untuk senantiasa bersyukur akan ilmu.                 Jika terlibat dalam pramuka pasti mengenal “Dasa Darma”. Dasa darma memiliki 10 poin, yang akan saya bahas poin 1 hingga 5 saja, dengan mengintregasikannya kedalam nilai-nilai Islam. Tetap berpacu pada Al Qur’an dan Al Hadits, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: تَرَكْتُ فِيْكُمْ شَيْئَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّتِيْ “Aku tinggalkan untuk kalian dua hal, kalian tidak akan sesat selama berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur`an) dan Sunnahku...

Generasi Tiktok, Generasi Bobrok

Generasi Tiktok, Generasi Bobrok Tulisan seorang calon guru anti tiktok, ga suka tiktok, benci tiktok, dan ingin menyelamatkan generasi muda dari marabahaya tiktok . Tik Tok Aplikasi penuh candu macam rokok Dinikmati semua kalangan dan kelompok Tak peduli sekalipun ia lulusan pondok Tanpa malu, tanpa ragu, yang penting narsis dan nampak elok Ini semua terjadi akibat iman dan rasa malu yang mulai rontok Pantas jika Indonesia terus diolok olok Mari para pendidik bangkit tuk masa depan cerah di hari esok Mendidik generasi penerus hingga sukses dan cocok Cocok untuk menumbangkan musuh musuh Islam yang menyerbu secara keroyok Menyerang pemikiran kita supaya bengkok              Pecandu tiktok akan bobrok Jika para pendidik diam saja, itulah pendidik rosok . https://www.instagram.com/p/BkTlWTLnADr/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=1hvngxeaoh87r https://www.instagram.com/p/BkXTYkUlszu/?u...

KKN 1.4

  .....di kesempatan kali ini. Meskipun begitu ada beberapa capaian yang mungkin jarang dicapai oleh orang lain. Bukan bermaskud sombong, hanya mengukur sejauh mana perkembangan kemampuan diri. Walau tak sesuai dengan target yang diberikan. 1.       Memimpin Yasinan 2.       Tinggal di pesantren selama 1 pekan, beda dengan yang pulang-pergi (rumah-sekolah) 3.       Mengajar dan berdiskusi dengan 2 siswa yang hendak mengikuti olimpiade matematika. Siswa yang diajarkan materi baru, bisa memahami dengan mudah. 4.       Berjalan kaki sejauh ±1,5 km dari kelas ke kelas 5.       Memiliki kesempatan untuk memberikan nasehat ke para santri Adapun sedikit solusi dari permasalahan yang sedikit saya alami, mungkin dapat bermanfaat bagi mahasiswa generasi setelah saya (angkatan 2018 seterusnya) dengan tugas serupa dan kondisi yang hampir serupa. 1.  ...