Langsung ke konten utama

KKN 1.2

....selesai menempuh perjalanan yang lumayan dirasakan oleh kaki. Telah sampai di tempat tujuan pengabdian, Pondok Pesantren Al Ihsan. Tempat dimana diriku menuntut ilmu selama tiga tahun lamanya, lulus kemudian hijrah dan saat ini kembali untuk mengabdi. Hari pertama kedatangan diawali diskusi dan obrolan santai dengan siswa kelas XII karena kelasnya dibelakang dan saya masuk pondok melalui jalur belakang. Setelah obrolan yang lumayan lama, saya melewati rumah kyai dan kemudian dipanggil oleh Kyai Pondok. Menghadap beliau merupakan hal yang sangat jarang dilakukan, karena rasa segan dan sungkan. Awal penyampaian dari kyai merupakan nasehat awal untuk menjadi guru atau untuk mengabdi di pondok. Status kini telah berubah, yang dulu santri, lulus menjadi alumni, kembali kemudian mengabdi, menjadi ustadz yang tak abadi. Setelah menghadap kyai, melanjutkan urusan menghadap kepala sekolah. Setelah mendapat izin, maka kembali ke villa qur’an tepatnya kelas X C untuk melakukan sit in class pertama di pelajaran matematika. Alhamdulillah, guru matematika yang dulu tak berganti hingga saat ini, masih tetap guru yang sama, guru yang kukenal. Setelah sit in pertama, agenda selanjutnya adalah mengatur ulang jadwal, karena tak mungkin dengan kondisi sekolah yang baru mampu memenuhi kebutuhan sit in hingga delapan kali pertemuan. Terlebih lagi, guru pamong matematika yang ada hanya mengajar kelas X, dengan total 2 kelas. Guru pamong matematika yang mengajar di kelas XI dan XII, Alhamdulillah memiliki momongan baru sehingga beliau ijin hingga bulan februari mendatang. Maka dari itu, tak mungkin sit in class kali ini bisa berjalan dengan mulus. Kendala itu pasti ada.
            Berpikir hanya untuk sit in tidak akan menuntaskan amanah yang lain, memikirkan mengajar Al Qur’an di pondok harus direncanakan. Alhamdulillah program di pondok untuk upaya mempelajari Al Qur’an menggunakan metode ummi. Metode Ummi dimulai dari hari senin hingga hari kamis. Itupun tidak semuanya berjalan lancar, dikarenakan kondisi pondok yang masih baru. Alhamdulillah, amanah untuk mengajar di TPQ dapat dialihkan jika di pondok pesantren. Jika di pesantren ibarat sekolah dan TPQ dijadikan satu, semuanya lengkap walaupun jadwal masih fleksibel. Hari kamis malam yang saharusnya ada metode ummi, diganti dengan pembacaan surat yasin secara berjama’ah. Yasinan dilakukan juga merupakan tradisi pondok pesantren di setiap malam jum’at. Kebetulan yasinan dihari itu ustadz memberikan amanah untuk memimpin pembacaan surat Yasin. Hal tersebut merupakan suatu kehormatan tersendiri. Walaupun muncul sedikit rasa khawatir akan pemenuhan mengajar ngaji selama enam kali pertemuan.

            Hari hari berjalan seperti biasanya, sebagaimana dulu ketika masih di pesantren. Masih sama dan tidak banyak yang berubah. Diskusi dengan salah satu ustadz tak jarang dilakukan, ketika masih nyantri maupun ketika menjadi alumni. Diskusi berbagai macam permasalahan yang terjadi di pesantren. Urusan sehari hari, seperti shalat berjama’ah menjadi acuan berbagai macam kegiatan. Jika shalat berjama’ahnya berjalan baik, maka agenda yang lain akan mengikuti. Alhamdulillah, dulu ketika di pondok pesantren merupakan angkatan awal (angkatan 2) yang memiliki kontribusi penetapan sistem. Babat Alas istilah kerennya. Menjadi perintis, menjadi lumut, menjadi pondasi atas segala hal. Dulu, kami bisa dikatakan lumayan sukses dalam memperbaiki shalat berjama’ah di masjid. Berbagai cara dilakukan, tapi hal itu satu persatu hilang ketika perintis telah lulus. Entah........ (bersambung)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Islam dan Dasa Darma Pramuka

DASA DARMA PRAMUKA *kegiatan kemah pembaharu 2017* Dalam tulisan ini, sebagai mahasiswa STKIP Al Hikmah, calon guru pejuang abad 21. Guru yang kelak memiliki banyak kemampuan, salah satunya yakni yang akan dibahas berkaitan dengan “PRAMUKA”. Menjadi Guru yang pramuka, meskipun pramuka bukan berasal dari islam tidak menghalangi kita untuk senantiasa bersyukur akan ilmu.                 Jika terlibat dalam pramuka pasti mengenal “Dasa Darma”. Dasa darma memiliki 10 poin, yang akan saya bahas poin 1 hingga 5 saja, dengan mengintregasikannya kedalam nilai-nilai Islam. Tetap berpacu pada Al Qur’an dan Al Hadits, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: تَرَكْتُ فِيْكُمْ شَيْئَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّتِيْ “Aku tinggalkan untuk kalian dua hal, kalian tidak akan sesat selama berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur`an) dan Sunnahku...

Generasi Tiktok, Generasi Bobrok

Generasi Tiktok, Generasi Bobrok Tulisan seorang calon guru anti tiktok, ga suka tiktok, benci tiktok, dan ingin menyelamatkan generasi muda dari marabahaya tiktok . Tik Tok Aplikasi penuh candu macam rokok Dinikmati semua kalangan dan kelompok Tak peduli sekalipun ia lulusan pondok Tanpa malu, tanpa ragu, yang penting narsis dan nampak elok Ini semua terjadi akibat iman dan rasa malu yang mulai rontok Pantas jika Indonesia terus diolok olok Mari para pendidik bangkit tuk masa depan cerah di hari esok Mendidik generasi penerus hingga sukses dan cocok Cocok untuk menumbangkan musuh musuh Islam yang menyerbu secara keroyok Menyerang pemikiran kita supaya bengkok              Pecandu tiktok akan bobrok Jika para pendidik diam saja, itulah pendidik rosok . https://www.instagram.com/p/BkTlWTLnADr/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=1hvngxeaoh87r https://www.instagram.com/p/BkXTYkUlszu/?u...

KKN 1.4

  .....di kesempatan kali ini. Meskipun begitu ada beberapa capaian yang mungkin jarang dicapai oleh orang lain. Bukan bermaskud sombong, hanya mengukur sejauh mana perkembangan kemampuan diri. Walau tak sesuai dengan target yang diberikan. 1.       Memimpin Yasinan 2.       Tinggal di pesantren selama 1 pekan, beda dengan yang pulang-pergi (rumah-sekolah) 3.       Mengajar dan berdiskusi dengan 2 siswa yang hendak mengikuti olimpiade matematika. Siswa yang diajarkan materi baru, bisa memahami dengan mudah. 4.       Berjalan kaki sejauh ±1,5 km dari kelas ke kelas 5.       Memiliki kesempatan untuk memberikan nasehat ke para santri Adapun sedikit solusi dari permasalahan yang sedikit saya alami, mungkin dapat bermanfaat bagi mahasiswa generasi setelah saya (angkatan 2018 seterusnya) dengan tugas serupa dan kondisi yang hampir serupa. 1.  ...