Langsung ke konten utama

KKN 1.3

.....apa yang terjadi. Sebagai alumni apalagi perintis sudah menjadi tugas kami untuk memeperbaiki, hal yang sekiranya bisa diperbaiki. Selama masih dalam ranah dan koridor sebagai alumni, kami akan berkontribusi. Sejujurnya, selama liburan timbul rasa tak ingin menjadi guru pejuang abad 21 sebagaimana visi kampus. Akan tetapi, setelah mengetahui kondisi pondok pesantren yang dulu telah membentuk pribadi ini, timbul rasa yang sangat besar untuk kembali, kembali berkontribusi, kembali mengabdi.
            Tugas demi tugas KKN mulai dilaksanakan. Usaha yang dilakukan tak sejalan dengan kenyataan yang terjadi. Berusaha untuk Sit In dan membuka kelas tapi tak banyak kelas yang bisa dimasuki. Rasa ingin mengajar tapi rasa takut karena belum siap masih tetap menghantui. Mengajar Al Qur’an, tapi kondisi yang fleksibel dan rasa takut karena mengajar ummi setidaknya perlu sertifikasi. Mencari mahasiswa, tapi muncul keterbatasan mobilitas. Mengajar pramuka, masih kurang pemahamannya terhadap pramuka. Bahkan hingga ingin menulis kisah inspiratif di blog berubah menjadi runtutan cerita selama liburan (KKN) karena sedikitnya inspirasi yang didapat. Bisikan dan godaan syaithon yang tak henti henti mulai merasuk dalam hati. Semakin dalam dan semakin dalam. Muncul rasa tidak ingin kembali ke STKIP, rasa tidak kerasan mulai menghantui, di tiap hari. Merasa berat dengan tugas yang diberikan. Entah, apakah sanggup kembali di semester selanjutnya.
          

  Liburan (KKN) mulai habis, H – 3. Akhir liburan sangat bertepatan dengan acara expo campus 2018 di sekolah. Acara expo bukanlah tujuan utama, tapi menyambung tali silaturahmi menjadi dambaan tiap alumni. Berkumpul dan bercerita, berbagi pengalaman yang menumbuhkan sifat dan karakter pribadi yang baru. Alhamdulillah di acara expo berkesempatan mengisi acara disesi “iktiar dan menyikapi kegagalan”. Segala hal sesuai dengan permintaan disampaikan. Harapan kami kepada adik kelas sebagai penerus kami, memiliki tekad yang kuat, langkah langkah yang nyata serta memiliki mental gagal supaya siap menghadapi kegagalan yang tak bisa diprediksi.
            Mental gagal, sama halnya dengan yang terjadi di KKN pertama di semester pertama pada tahun 2018. Tiap mahasiswa diberi amanah untuk KKN di sekolah asal, dengan rincian tugas :
1.      Sit In Class (Observasi KBM) di kelas sesuai dengan prodi selama 8 x pertemuan
2.      Membuka kelas selama 4 x pertemuan
3.      Mengajar di TPQ selama 6 x pertemuan
4.      PMB (mencari Mahasiswa baru) minimal di 2 sekolah selain sekolah asal
5.      Observasi/Melatih kegiatan Pramuka 1 x
6.      Tugas lainnya yang relevan dengan keguruan dan pendidikan
Adapun kegagalan yang telah saya alami pada KKN kali ini :
1.      Sit In Class (Observasi KBM) di kelas sesuai dengan prodi selama 3 x pertemuan
2.      Membuka kelas selama 2 x pertemuan
3.      Tidak mengajar di TPQ sama sekali
4.      PMB di 1 sekolah selain sekolah asal
5.      Observasi kegiatan Pramuka 1 x


Itulah yang saya alami dan itulah yang telah terjadi, sangat besar rasa bersalah. Merasa menjadi orang yang tidak bertanggung jawab, merasa menjadi orang yang tidak bisa diberi kepercayaan. Justru dengan semua kegagalan yang terjadi, semakin membuat diri ini tidak yakin mampu menjadi seorang guru. Semangat itu telah hilang. Waktu pelaksanaan telah usai. Semuanya tak dapat diulang. Hanya mampu mencoba, untuk tidak mengulanginya di tahun berikutnya. Saya merasa gagal...... (bersambung)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Islam dan Dasa Darma Pramuka

DASA DARMA PRAMUKA *kegiatan kemah pembaharu 2017* Dalam tulisan ini, sebagai mahasiswa STKIP Al Hikmah, calon guru pejuang abad 21. Guru yang kelak memiliki banyak kemampuan, salah satunya yakni yang akan dibahas berkaitan dengan “PRAMUKA”. Menjadi Guru yang pramuka, meskipun pramuka bukan berasal dari islam tidak menghalangi kita untuk senantiasa bersyukur akan ilmu.                 Jika terlibat dalam pramuka pasti mengenal “Dasa Darma”. Dasa darma memiliki 10 poin, yang akan saya bahas poin 1 hingga 5 saja, dengan mengintregasikannya kedalam nilai-nilai Islam. Tetap berpacu pada Al Qur’an dan Al Hadits, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: تَرَكْتُ فِيْكُمْ شَيْئَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّتِيْ “Aku tinggalkan untuk kalian dua hal, kalian tidak akan sesat selama berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur`an) dan Sunnahku...

Generasi Tiktok, Generasi Bobrok

Generasi Tiktok, Generasi Bobrok Tulisan seorang calon guru anti tiktok, ga suka tiktok, benci tiktok, dan ingin menyelamatkan generasi muda dari marabahaya tiktok . Tik Tok Aplikasi penuh candu macam rokok Dinikmati semua kalangan dan kelompok Tak peduli sekalipun ia lulusan pondok Tanpa malu, tanpa ragu, yang penting narsis dan nampak elok Ini semua terjadi akibat iman dan rasa malu yang mulai rontok Pantas jika Indonesia terus diolok olok Mari para pendidik bangkit tuk masa depan cerah di hari esok Mendidik generasi penerus hingga sukses dan cocok Cocok untuk menumbangkan musuh musuh Islam yang menyerbu secara keroyok Menyerang pemikiran kita supaya bengkok              Pecandu tiktok akan bobrok Jika para pendidik diam saja, itulah pendidik rosok . https://www.instagram.com/p/BkTlWTLnADr/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=1hvngxeaoh87r https://www.instagram.com/p/BkXTYkUlszu/?u...

KKN 1.4

  .....di kesempatan kali ini. Meskipun begitu ada beberapa capaian yang mungkin jarang dicapai oleh orang lain. Bukan bermaskud sombong, hanya mengukur sejauh mana perkembangan kemampuan diri. Walau tak sesuai dengan target yang diberikan. 1.       Memimpin Yasinan 2.       Tinggal di pesantren selama 1 pekan, beda dengan yang pulang-pergi (rumah-sekolah) 3.       Mengajar dan berdiskusi dengan 2 siswa yang hendak mengikuti olimpiade matematika. Siswa yang diajarkan materi baru, bisa memahami dengan mudah. 4.       Berjalan kaki sejauh ±1,5 km dari kelas ke kelas 5.       Memiliki kesempatan untuk memberikan nasehat ke para santri Adapun sedikit solusi dari permasalahan yang sedikit saya alami, mungkin dapat bermanfaat bagi mahasiswa generasi setelah saya (angkatan 2018 seterusnya) dengan tugas serupa dan kondisi yang hampir serupa. 1.  ...